Kunci Sukses Rasulullah Dalam Bisnis
Kesuksesan Nabi Muhammad Saw telah
banyak dibahas para ahli sejarah, baik sejarawan Islam maupun sejarawan
Barat. Salah satu sisi kesuksesan Nabi Muhammad adalah kiprahnya sebagai
seorang padagang (wirausahawan). Namun, sisi kehidupan Nabi Muhammad
sebagai pedagang dan pengusaha kurang mendapat perhatian dari kalangan
ulama di dalam dakwahnya. kita perlu mempelajari bagaimana cara Nabi
Muhammad Saw menjalankan wirausahanay, khususnya manajemen bisnis yang
beliau terapkan sehingga mencapai sukses spektakuler di zamannya.
Kunci Sukses Rasulullah Dalam Bisnis yang benar menurut islam adalah bisnis yang menerapkan nilai-nilai syariat islam tentunya. Di antaranya :
+ PERTAMA
Bekerja sebagai sarana menuju surga. Bekerja bukan semata mata mencari dunia, tetapi di niatkan untuk mencari bekal ibadah
+ DUA
Tidak pernah main-main dengan “kejujuran”dan “kepercayaan”. Salah satu
hal tersebut adalah kunci keberhasilan. Kejujuran akan menumbuhkan
kepercayaan
+ TIGA
Berfikir visioner, kreativ dan siap menghadapi perubahan.Usaha harus dikembangkan dengan visi jauh ke depan.
+ EMPAT
Memiliki rencana dan tujuan yang ingin di capai. Rasulullah selalu
merencanakan pekerjaan dengan baik dan melaksanakan dengan ketekunan,
keuletan dan kecerdasan untuk mencapai sukses
+ LIMA
Memperhatikan karyawan dengan lebih baik. Rasulullah menganjurkan memberi gaji selagi keringat belum kering
+ ENAM
Mengembangkan usaha dengan sinergi yang baik. Dengan berninergi banyak mendapatkan keuntungan
+ TUJUH
Semua pekerjaan dilakukan dengan kasih sayang dan cinta sehingga tidak akan muncul keterpaksaan dalam melaksanakan pekerjaan
+ DELAPAN
Pandai bersyukur dan berucap terima kasih atas apa yang telah di peroleh. Dengan bersyukur Allah dijanjikan akan di tambah.
+ SEMBILAN
Berusaha untuk menjadi yang bermanfaat bagi orang lain
Bisnis yang benar menurut islam adalah bisnis yang menerapkan nilai-nilai syariat islam tentunya.
Kesuksesan Nabi Muhammad dalam berbisnis
telah dirasakan sejak usia mudanya. Beliau banyak menerapkan strategi
marketing bisnis yang sangat cerdas, tidak merugikan orang lain tapi
menguntungkan bagi pebisnis yang menerapkannya.
Berikut adalah tips atau strategi marketing yang dilakukan Rasulullah SAW dalam mengembangkan bisnisnya
1. Jadikan “Jujur” Sebagai Brand Bisnis
Berkat kejujuran beliau (dalam segala hal), nabi Muhammad mendapatkan
julukan Al-Amin (Yang Dapat Dipercaya). Sikap jujur dalam bisnis ini
beliau tunjukkan pada customer maupun pemasok barang dagangannya. Pada
masa awal mula berbisnis, nabi mengambil barang dagangannya ke Khadijah,
seorang konglomerat kaya raya yang akhirnya menjadi istrinya.
Ketika bekerjasama dengan Khadijah,
beliau selalu bersikap jujur. Selain jujur pada Khadijah, beliau juga
jujur pada pelanggannya. Hal ini tercermin ketika pelanggan
mendatanginya, beliau memasarkan barangnya dengan menjelaskan semua
keunggulan dan kekurangan barang tersebut, tanpa mengharapkan keuntungan
lebih besar dari hasil penjualannya.
Bagi nabi Muhammad, kejujuran harus
dijadikan brand dagang para pebisnis. Apapun jenis bisnisnya, kejujuran
harus tetap ditempatkan pada posisi yang utama.
2. Sayangi Pelanggan
Pelanggan atau pembeli adalah raja,
demikianlah prinsip dalam bisnis. Menarik satu pelanggan memang sulit
tapi mempertahankannya justru lebih sulit. Nabi Muhammad memberikan
contoh bahwa keuntungan dalam berbisnis hanyalah sekedar “hadiah” dari
upaya kita.
Nabi selalu melayani costumers dengan
ikhlas, beliau tidak relah jika pelanggannya tertipu saat membeli
barangnya. Pesan yang disampaikan oleh beliau adalah “Cintailah
saudaramu seperti mencintai dirimu sendiri”.
Jika pelayanan yang kita berikan kepada
pelanggan itu memuaskan maka pelanggan juga akan terus percaya dan akan
terus berlangganan dengan produk yang anda tawarkan. Begitu pula
sebaliknya.
Letakkan kepuasan pelanggan ditingkat
yang lebih tinggi. Cobalah memenuhi janji seperti apa yang pernah anda
iklankan dalam pemasaran anda. Ini justru akan mengangkat kepercayaan
pelanggan terhadap bisnis atau usaha anda.
3. Bedakan Jenis Produk Anda
Rasulullah saw juga memberikan contoh
untuk memisahkan antara barang yang bagus dan barang yang jelek. Selain
itu, beliau juga membedakan harga sesuai kualitas produknya. Bukan
menyamakan semua produk tanpa melihat kualitas produknya.
Dalam dunia marketing bisnis kita mengenal banyak jenis produk yang bisa
dipasarkan. Tapi, faktanya justru sebaliknya. Sebagian besar malah
mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dari “Cacat Produk”. Ini tentu
akan merugikan pelanggan dan akan membuat pelanggan tidak percaya lagi
dengan anda.
NB :
Menjadikan Bekerja sebagai ladang menjemput syurga: Rasulullah
menganggap bekerja adalah termasuk ibadah manusia kepada Allah yang
dilakukan secara sungguh-sungguh dan berharap hasil terbaik dalam
hidupnya. Sebagai diriwayatkan dalam hadist berikut ini:
“Sesungguhnya Allah sangat senang jika salah satu di antara kalian
mengerjakan suatu pekerjaan yang dengan tekun dan sungguh-sungguh”.(HR.
Bukhari dan Muslim)